Jumat, 21 Mei 2010

sebuah pertanyaan cinta

"Saturday, November 03, 2007 Sebuah Pertanyaan Cinta..
Abi gimana rasanya setelah menikah dan punya anak?

Sungguh saya juga bingung menjawab pertanyaan indah dan bahagia ini. Saya hanya terdiam dan senyum. Mau tahu jawabannya? Istri menjawab ya. Kemudian saya jawab dengan sebuah ciuman di pipi istri dan anakku. Istriku tersenyum bahagia.

Jujur saja untuk pernikahan yang mungkin belum begitu lama, kehidupan berumah tangga adalah sebuah kebahagian yang tiada tara. Sebuah anugerah istri tercinta, anak yang shaleh serta keluarga yang tenteram adalah impian syurga dunia bagi semua orang. Mungkin saya cukup beruntung memiliki istri yang pengertian dan memiliki cinta yang besar. Sepertinya tidak mungkin saya bisa curahkan rasa cinta ini lewat kata dan makna. Hanya Allah jualah yang akan menilai bagaimana besarnya cinta ini.

Sayangku..
Terima kasih ya..
Terima kasih untuk semua pengorbanan yang selama ini telah dipersembahkan untuk suamimu ini. Setidaknya begitu banyak hal yang seharusnya engkau dapatkan namun engkau korbankan demi keutuhan rumah tangga kita ini.

Masih teringat saat awal proses perkenalan dan pernikahan. Engkau begitu bahagia saat menerima lamaran dan juga pernikahan ini. Padahal engkau tidak tahu bagaimana keadaan asli suamimu ini. Engkau bilang akan menerima apa adanya.

Masih saja saya ingat bagaimana engkau putuskan untuk berhenti bekerja di Bank Swasta. Padahal saya tahu Engkau begitu mencintai pekerjaan yang sesuai dengan bidangmu itu. Engkau malah habiskan waktu mengajar Play Group di dekat rumah sebagai bekal dalam mendidik anak kita nanti.

Masih saja kuingat bagaimana inginnya engkau tinggal di dekat kakak, namun harus mengalah tinggal jauh dari mereka karena alasan tempat bekerja saya.

Masih saja kuingat bangaimana Engkau rasakan beratnya hari-harimu saat hamil. Apalagi saya tahu saat-saat itulah saya mulai terpuruk dengan kondisi kesehatan dan pekerjaan. Namun engkau begitu tegarnya mendampingi suamimu. Tak jarang engkau kelelahan saat harus mengajar kemudian menyiapkan makan malam untuk suamimu. Sampai kadang engkau ketiduran saat menunggu suami pulang larut malam karena pekerjaan. Engkau balas dengan sebuah senyuman dan motivasi saat suamimu pulang dengan begitu lelah dan capek karena tekanan pekerjaan yang berat. Sehingga saat itu saya bisa bertahan bekerja dengan semua daya dan upaya.

Sedih dan pilu rasanya saat Engkau harus tinggalkan rumah kita karena akan melahirkan di rumah kakak. Sedih dan pilu juga saat-saat engkau kirimkan bertubi-tubi sms-sms cinta. Saat engkau sedih tidak bisa selalu bersama suamimu. Saat engkau tidak memasakan makanan untuk suamimu. Namun itulah cinta dan pengorbanan.

Saat-saat engkau berjuang untuk melahirkan dengan cucuran air mata dan kesakitan tiada tara, suamimu hanya bisa mendampingi dan mendo'akan saja. Engkau sempat berpesan untuk dapat melahirkan normal apapun resikonya. Meski kutahu engkau harus berjuang selama 2 hari 2 malam menahan rasa sakit yang bertubi-tubi. Sungguh rasanya sedih dan tidak tega saat harus menyerah dengan keadaan dan akhirnya dioperasi atas anjuran dokter. Namun engkau hanya tersenyum bahagia saat diberitahukan anak kita telah lahir dengan selamat.

Pengorbanan tidak berakhir karena engkau harus mengurusi anak kita. Teringat saat engkau harus bangun di tengah malam karena anak kita menangis kelaparan. Engkau begitu sigap bangun untuk kemudian mengurusi semuanya. Tanpa lupa juga engkau urusi suamimu saat akan berangkat kerja di pagi hari tanpa rasa capek dan lelah karena kurang tidur.

Hari itu engkau begitu panik karena anak kita sakit dan suamimu tidak ada disampingmu karena sedang dinas di luar negeri. Engkau begitu bersedih dan kebingungan. Engkau begitu kesulitan menghubungi dokter dan bidan karena sedang berada di rumah orang tua. Suamimu hanya bisa mendo'akan lewat telepon dan sms.

Dan saat suamimu pulang kembali dari bepergian karena dinas luar Engkau bukakan pintu di tengah malam dan engkau hadiahkan sebuah semyuman dan ciuman indah untuk suamimu. Tak lupa engkau sediakan teh hangat dan makanan. Rasanya capek dan lelah karena lamanya perjalanan hilang begitu saja.

Terima kasih sayangku.. terima kasih cintaku..
Sekali lagi terima kasih atas semua cinta dan pengorbanan yang telah diberikan..
Sungguh abi bahagia sekali..
Abi juga cinta banget sama ummi..
mmuuah..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar